Rabu, 31 Maret 2010

benci

lembaran rasa mengorek kisah.
dalam keabadian marah itu membeku..
seutas waktu melepas kembali kilas,,
sebodah itukah resah mengambil kesimpulan ???
rasa berbaur sembilu memecah gerak...
sayang itu kian pasif...
masih belum ada yang sempurna dari ketulusan..
melupakkan memang lirih,,
sembilu telah menyatu dengan irisan-irisan luka...
hampa yang tertimbun inginku derap..
seperti air lusuh fikirku menerima cerca...
langit menyaksikkan...
saat syairku melebar menemui dera,,
bukankah kata bumi kita sama ????
luka hari itu atas nama dunia
menggeram kemudian membakar gerah tentangmu..
seperti muakk
aku menciptakkan syair,,
tapi belum ada tempat yang layak untuk aku meludah...
kekecewaan itu...
lagu itu...
semua sepat di telan pedih...
bilang saja waktu untukku,,
telah habis dimakan kemarau...
atas lekat hari itu..
umurku seperti benalu yang melekat pada dinding bumi...

benar,,
aku hanya manusia yang bersembunyi dalam desakkan sakit..
bukan hiperbola...
atau denotasi belaka...
mungkin belum sejalan atau sesempurna hidup
tapi cerita kecil yg tersimpan dalam kitab kalbu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar